Hari Nusantara Nasional: Meneguhkan Identitas Maritim Indonesia
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s1psains/thumbnail/a71bb94a-8317-4c46-954b-79f58d805d76.png)
Surabaya - Pada 13 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Nusantara Nasional, sebuah momen penting yang dilatarbelakangi oleh Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957. Peringatan ini ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Presiden Nomor 126 Tahun 2001 di era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Tujuannya adalah memperkuat kesadaran akan pentingnya wilayah laut sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memajukan pembangunan berbasis maritim.
Sejarah Deklarasi Djuanda
Deklarasi Djuanda yang dicetuskan oleh Perdana Menteri Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, merombak pandangan dunia tentang perairan Indonesia. Sebelumnya, wilayah laut hanya mencakup sejauh 3 mil dari garis pantai, sesuai hukum kolonial Belanda. Deklarasi ini menegaskan bahwa semua perairan di sekitar dan di antara pulau-pulau Indonesia adalah bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah negara. Dengan demikian, laut tidak lagi dianggap sebagai pemisah, melainkan sebagai penghubung antarpulau dalam rangka memperkuat integrasi nasional.
Pengakuan dunia terhadap Deklarasi Djuanda baru datang melalui Konvensi Hukum Laut PBB tahun 1982 di Jamaika, di mana klaim Indonesia terhadap 12 mil laut dari garis pantai disahkan secara internasional pada tahun 1994 setelah ratifikasi.
Relevansi Hari Nusantara Nusantara
Hari Nusantara memiliki tujuan besar untuk mengubah paradigma masyarakat Indonesia dari orientasi daratan ke matra laut. Ini menjadi pengingat bahwa sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, laut memainkan peran penting dalam ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia. Hari Nusantara mendorong pemanfaatan potensi laut secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat dan memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dalam konteks modern, peringatan ini juga menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga kedaulatan maritim dan mengelola sumber daya laut dengan bijaksana. Wilayah laut Indonesia yang kaya akan sumber daya menjadi salah satu aset strategis dalam menghadapi tantangan global, termasuk keamanan laut dan perubahan iklim.
Implementasi di Bidang Pendidikan
Di institusi pendidikan, Hari Nusantara Nasional dapat dijadikan momentum untuk memperkuat pendidikan berbasis sains kelautan. Siswa dapat belajar lebih banyak tentang ekosistem laut, teknologi kelautan, dan kebijakan maritim untuk membangun kesadaran yang lebih dalam tentang peran strategis Indonesia sebagai negara maritim. Pendidikan yang relevan dengan nilai-nilai Deklarasi Djuanda akan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global, seperti eksploitasi sumber daya laut dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati.
Hari Nusantara Nasional bukan hanya sekadar peringatan seremonial, tetapi juga panggilan untuk memandang laut sebagai jati diri dan masa depan bangsa. Melalui peringatan ini, Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadi bangsa yang kuat di tengah samudera.