Indonesia Resmi Bergabung dengan BRICS: Era Baru dalam Diplomasi dan Ekonomi Global
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s1psains/thumbnail/3c843b0d-c4a4-413d-bb7c-0352e30e1179.png)
Surabaya - Pada 6 Januari 2025, Indonesia secara resmi menjadi anggota penuh BRICS, aliansi ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan serta beberapa negara lainnya. Pengumuman ini disampaikan oleh Brasil selaku ketua BRICS saat ini, menandai pertama kalinya negara Asia Tenggara bergabung dalam kelompok ini.
Perjalanan Menuju Keanggotaan BRICS
Keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS telah muncul sejak beberapa tahun terakhir. Pada Agustus 2023, dalam KTT BRICS di Johannesburg, permohonan Indonesia disetujui secara konsensus oleh seluruh anggota. Namun, formalitas keanggotaan ditunda hingga terbentuknya pemerintahan baru pasca pemilihan presiden 2024. Setelah Presiden Prabowo Subianto dilantik, Indonesia segera mengonfirmasi minatnya untuk menjadi anggota penuh BRICS.
Manfaat dan Tantangan bagi Indonesia
Bergabungnya Indonesia dalam BRICS diharapkan membawa berbagai manfaat, antara lain:
- Peningkatan Kerja Sama Ekonomi: Akses ke pasar yang lebih luas dan peluang investasi dari negara-negara anggota BRICS.
- Diversifikasi Mitra Dagang: Mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional dan membuka peluang baru di pasar negara berkembang.
- Akses ke Pendanaan: Memanfaatkan New Development Bank (NDB) untuk pembiayaan proyek infrastruktur dan pembangunan.
Namun, tantangan juga muncul, seperti:
- Keseimbangan Geopolitik: Menjaga hubungan baik dengan negara-negara Barat sambil mempererat kerja sama dengan BRICS.
- Kompleksitas Diplomasi: Menavigasi perbedaan kepentingan di antara anggota BRICS yang memiliki latar belakang politik dan ekonomi beragam.
Respons Internasional
Masuknya Indonesia ke dalam BRICS mendapat sambutan hangat dari negara-negara anggota. China, misalnya, menyatakan bahwa kehadiran Indonesia akan memperkuat peran BRICS dalam tatanan global. Di sisi lain, beberapa negara Barat mengamati perkembangan ini dengan cermat, mengingat potensi pergeseran keseimbangan kekuatan ekonomi dunia.
Implikasi bagi Pendidikan dan Riset
Bagi dunia pendidikan, khususnya di bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), keanggotaan Indonesia dalam BRICS membuka peluang kolaborasi riset dengan institusi ternama di negara-negara anggota. Pertukaran pelajar, program beasiswa, dan proyek penelitian bersama dapat ditingkatkan, memberikan manfaat langsung bagi mahasiswa dan akademisi di Indonesia.
Bergabungnya Indonesia dengan BRICS menandai babak baru dalam diplomasi dan perekonomian nasional. Dengan memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan yang ada, Indonesia berpotensi memperkuat posisinya di kancah global, membawa dampak positif bagi berbagai sektor, termasuk pendidikan dan riset.