Kisruh Siswa Tak Bisa Mengikuti SNBP 2025: Penyebab dan Solusi
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s1psains/thumbnail/744edc89-061e-4666-8dd0-79ff8bcc6450.png)
Surabaya - Baru-baru ini, dunia pendidikan Indonesia diguncang oleh permasalahan serius yang mengakibatkan sejumlah siswa tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Masalah ini terutama disebabkan oleh kelalaian pihak sekolah dalam proses finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Akibatnya, banyak siswa yang kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui jalur prestasi.
Penyebab Utama: Kelalaian dalam Finalisasi PDSS
Salah satu kasus menonjol terjadi di SMKN 2 Solo dan SMKN 1 Bukateja, di mana siswa-siswa dari kedua sekolah tersebut tidak dapat mengikuti SNBP 2025 karena sekolah gagal melakukan finalisasi PDSS. Proses finalisasi PDSS merupakan tahap krusial yang harus diselesaikan oleh sekolah untuk memastikan data siswa yang eligible terdaftar dengan benar. Kelalaian dalam tahap ini berdampak langsung pada hak siswa untuk mengikuti seleksi.
Perpanjangan Waktu Finalisasi PDSS hingga 8 Februari 2025
Menanggapi kendala yang dialami sejumlah sekolah dalam proses finalisasi PDSS, Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) memberikan perpanjangan waktu untuk penginputan PDSS. Perpanjangan ini dimulai pada Jumat, 7 Februari 2025 pukul 19.00 WIB hingga Sabtu, 8 Februari 2025 pukul 04.00 WIB.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa siswa yang berhak mengikuti SNBP tidak dirugikan akibat keterlambatan atau kendala teknis dalam proses pengisian PDSS oleh pihak sekolah. Sekolah-sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi PDSS diimbau memanfaatkan perpanjangan waktu ini sebaik mungkin.
Sebelumnya, batas waktu pengisian PDSS ditetapkan dari 6 hingga 31 Januari 2025. Namun, karena banyak sekolah belum melakukan finalisasi data, panitia SNPMB telah memberikan beberapa kali perpanjangan untuk memastikan semua siswa memiliki kesempatan yang sama dalam mengikuti SNBP 2025. Dengan adanya perpanjangan ini, diharapkan tidak ada lagi siswa yang kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi melalui jalur prestasi.
Respons dan Solusi dari Panitia SNPMB
Panitia SNPMB menyadari dampak signifikan dari kelalaian ini terhadap masa depan pendidikan siswa. Sebagai langkah solutif, panitia memberikan kesempatan bagi sekolah yang telah melengkapi isian data siswa namun belum melakukan finalisasi untuk segera menyelesaikan proses tersebut. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir jumlah siswa yang kehilangan kesempatan mengikuti SNBP 2025.
Selain itu, bagi siswa yang tidak dapat mengikuti SNBP akibat kelalaian sekolah, masih tersedia jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan Seleksi Mandiri oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Jalur-jalur ini memberikan kesempatan tambahan bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pentingnya Disiplin Administrasi dan Pengawasan
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak terkait, terutama sekolah, untuk lebih disiplin dalam menjalankan tugas administrasi. Pengawasan internal perlu ditingkatkan agar kesalahan serupa tidak terulang di masa mendatang. Selain itu, komunikasi antara pihak sekolah, siswa, dan orang tua harus diperkuat untuk memastikan semua pihak memahami prosedur dan tenggat waktu yang berlaku.