Mengungkap Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar: Kenali Ciri-Ciri Uang Palsu untuk Menghindari Penipuan

Surabaya - Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan terungkapnya sindikat produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Kepala Perpustakaan UIN, Andi Ibrahim, diduga menjadikan kampus sebagai 'pabrik' uang palsu dengan nilai mencapai ratusan triliun rupiah. Kasus ini menyoroti betapa pentingnya bagi masyarakat untuk memahami dan mengenali ciri-ciri uang palsu agar terhindar dari penipuan.
Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar
Pada Desember 2024, aparat kepolisian berhasil membongkar sindikat produksi uang palsu yang beroperasi di lingkungan kampus UIN Alauddin Makassar. Sebanyak 17 orang ditangkap, dan barang bukti berupa uang palsu senilai triliunan rupiah disita. Menariknya, mesin cetak yang digunakan didatangkan langsung dari China melalui Surabaya dengan harga sekitar Rp600 juta. Kasus ini menunjukkan bahwa bahkan institusi pendidikan pun dapat disalahgunakan untuk kegiatan ilegal seperti produksi uang palsu.
Pentingnya Mengenali Ciri-Ciri Uang Palsu
Peredaran uang palsu dapat merugikan banyak pihak, mulai dari individu hingga pelaku usaha. Oleh karena itu, kemampuan untuk membedakan uang asli dan palsu menjadi keterampilan yang sangat penting. Bank Indonesia telah menetapkan beberapa fitur keamanan pada uang kertas Rupiah yang dapat digunakan masyarakat untuk mengenali keaslian uang.
Ciri-Ciri Uang Asli
1. Bahan Kertas: Uang asli terbuat dari serat kapas yang memiliki tekstur khas, tidak seperti kertas biasa yang digunakan untuk uang palsu.
2. Tanda Air (Watermark): Jika diterawang ke arah cahaya, akan terlihat gambar pahlawan nasional sesuai dengan pecahan uang tersebut.
3. Benang Pengaman: Terdapat benang pengaman yang tertanam di dalam kertas uang. Pada pecahan tertentu, benang ini akan berpendar jika terkena sinar ultraviolet.
4. Gambar Rectoverso: Logo BI yang terlihat utuh jika diterawang, namun sebenarnya merupakan cetakan yang saling melengkapi dari kedua sisi uang.
5. Tekstur Cetakan: Bagian tertentu dari uang asli memiliki cetakan yang terasa kasar saat diraba, terutama pada angka nominal dan gambar utama.
Ciri-Ciri Uang Palsu
1. Warna dan Desain: Uang palsu seringkali memiliki warna yang lebih pucat atau kusam, dan desain yang kurang tajam dibandingkan uang asli.
2. Tekstur Kertas: Uang palsu biasanya menggunakan kertas biasa yang lebih halus dan tipis, berbeda dengan tekstur serat kapas pada uang asli.
3. Ketiadaan Fitur Keamanan: Uang palsu mungkin tidak memiliki tanda air, benang pengaman, atau gambar rectoverso yang ada pada uang asli.
Metode 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang
Bank Indonesia menganjurkan metode 3D untuk memeriksa keaslian uang:
- Dilihat: Perhatikan warna, desain, dan kejelasan cetakan. Uang asli memiliki warna cerah dan desain yang tajam.
- Diraba: Rasakan tekstur kertas dan cetakan. Uang asli memiliki tekstur khas dan cetakan timbul pada bagian tertentu.
- Diterawang: Arahkan uang ke cahaya untuk melihat tanda air, benang pengaman, dan gambar rectoverso.
Langkah yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Uang Palsu
Jika Anda menemukan atau menerima uang yang diduga palsu, sebaiknya segera melapor ke pihak berwenang, seperti kepolisian atau kantor Bank Indonesia terdekat. Jangan mencoba untuk mengedarkan uang tersebut, karena dapat dikenakan sanksi hukum. Selain itu, edukasi diri dan orang di sekitar Anda mengenai ciri-ciri uang palsu agar dapat bersama-sama mencegah peredarannya.