Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya: Menguatkan Peran Menuju Indonesia Emas 2045
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s1psains/thumbnail/7337524d-14da-45fb-a731-1d45626c9c05.png)
Surabaya - Peringatan Hari Ibu ke-96 pada 22 Desember 2024 membawa tema besar, “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045.” Tema ini tidak hanya menjadi perayaan simbolis, tetapi juga refleksi kolektif terhadap peran perempuan dalam pembangunan bangsa, terutama menjelang peringatan satu abad Indonesia pada tahun 2045.
Sejak awal sejarahnya, Hari Ibu di Indonesia lebih dari sekadar penghormatan kepada peran domestik perempuan. Hari ini merupakan pengingat perjuangan perempuan untuk kesetaraan, pendidikan, dan partisipasi dalam ranah publik. Melalui tema tahun ini, perempuan Indonesia diajak untuk terus menyapa, hadir, dan berkontribusi secara aktif demi masa depan bangsa.
Perempuan Sebagai Pilar Menuju Indonesia Emas
Menuju tahun 2045, Indonesia memiliki visi besar untuk menjadi negara maju dengan sumber daya manusia yang unggul. Dalam peta jalan tersebut, perempuan menjadi pilar penting. Data menunjukkan bahwa partisipasi perempuan di bidang pendidikan, ekonomi, dan politik terus meningkat. Namun, tantangan masih ada, mulai dari kesenjangan upah hingga minimnya representasi perempuan di posisi strategis.
Tema “Perempuan Menyapa” menggarisbawahi pentingnya perempuan untuk hadir dan terdengar dalam berbagai diskusi strategis. Dengan menyapa, perempuan menciptakan ruang dialog yang inklusif, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun pemerintahan. Sementara itu, “Perempuan Berdaya” mengacu pada upaya memberdayakan perempuan agar lebih mandiri, kreatif, dan inovatif di berbagai sektor.
Kisah Perempuan Inspiratif: Wajah Harapan Bangsa
Di balik kemajuan Indonesia, ada banyak perempuan inspiratif yang telah menyapa dunia dan berdaya di bidangnya. Misalnya, dalam sektor pendidikan, perempuan memainkan peran sebagai pendidik yang mendidik generasi penerus bangsa. Di bidang ekonomi, banyak perempuan yang menjadi motor penggerak UMKM, membuktikan bahwa kemandirian ekonomi bisa dicapai dengan kerja keras dan inovasi.
Salah satu contoh nyata adalah keberhasilan perempuan-perempuan Indonesia dalam menciptakan platform digital untuk pemberdayaan. Dengan memanfaatkan teknologi, mereka tidak hanya meningkatkan taraf hidup keluarga, tetapi juga membantu komunitas lebih luas.
Membangun Generasi Perempuan Masa Depan
Dalam konteks pendidikan, peringatan Hari Ibu juga menjadi momen penting untuk membangun generasi perempuan masa depan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki empati, kreativitas, dan kemampuan memimpin. Mahasiswa, khususnya di jurusan pendidikan seperti di FMIPA Unesa, memiliki peran besar dalam mendidik generasi ini.
Melalui pendekatan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), mahasiswa dapat menanamkan semangat keberdayaan perempuan dalam pendidikan. Kolaborasi dengan lembaga pendidikan lainnya juga dapat mempercepat tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Tantangan dan Harapan di Masa Depan
Meski banyak kemajuan telah dicapai, tantangan besar masih menghadang. Ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan dan kesehatan masih menjadi isu di beberapa wilayah. Di samping itu, kekerasan terhadap perempuan juga menjadi masalah yang membutuhkan perhatian serius.
Dengan peringatan Hari Ibu ini, pemerintah dan masyarakat diajak untuk bekerja sama menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung perempuan untuk berdaya. Hanya dengan menciptakan ekosistem yang inklusif, visi perempuan sebagai agen perubahan menuju Indonesia Emas 2045 dapat terwujud.
Menguatkan Momentum Hari Ibu ke-96
Peringatan Hari Ibu bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi sebuah panggilan untuk terus bergerak bersama. Dari rumah hingga ranah publik, perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk membawa perubahan. Melalui pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan kepemimpinan, perempuan dapat menjadi aktor kunci dalam transformasi bangsa.