Tragedi Penembakan WNI oleh Aparat Malaysia: Kronologi dan Tuntutan Keadilan
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s1psains/thumbnail/85c53216-efea-4e21-9b03-bb63659b0018.png)
Surabaya - Peristiwa tragis menimpa lima Warga Negara Indonesia (WNI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat, 24 Januari 2025. Dalam insiden tersebut, satu WNI tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka akibat tindakan aparat Malaysia. Kejadian ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak di Indonesia yang menuntut penjelasan dan keadilan atas insiden tersebut.
Kronologi Kejadian
Menurut informasi yang dihimpun, insiden terjadi sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Lima WNI yang diduga merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) tanpa dokumen resmi berusaha meninggalkan Malaysia melalui jalur ilegal. Saat itu, kapal mereka dihentikan oleh patroli Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Pihak APMM mengklaim bahwa para WNI melakukan perlawanan dengan menabrakkan kapal dan mengancam menggunakan parang, sehingga aparat merasa terancam dan melepaskan tembakan.
Respons Pemerintah Indonesia
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia segera mengambil langkah dengan mengirimkan nota diplomatik kepada pemerintah Malaysia, meminta klarifikasi dan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut. Direktur Perlindungan WNI, menegaskan bahwa Indonesia mendesak agar kasus ini ditangani secara transparan dan adil.
Selain itu, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyatakan keprihatinan mendalam atas kejadian ini. Kepala BP2MI Riau, mengonfirmasi bahwa korban tewas berinisial B diduga berasal dari Riau. Pihaknya berkomitmen untuk memastikan pemulangan jenazah setelah proses autopsi dan administrasi selesai.
Kondisi Korban yang Selamat
Empat WNI yang mengalami luka-luka saat ini dirawat di dua rumah sakit di Malaysia. Tiga korban dirawat di Rumah Sakit Sultan Idris Shah, sementara satu lainnya di Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah. Kondisi mereka dilaporkan stabil, dan pemerintah Indonesia melalui KBRI Kuala Lumpur terus memantau perkembangan kesehatan mereka.
Tuntutan Keadilan dan Evaluasi Perlindungan PMI
Insiden ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan di Indonesia. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah bersikap tegas dan memastikan bahwa kasus ini diusut tuntas. Mereka menekankan pentingnya perlindungan bagi WNI di luar negeri, terutama bagi para PMI yang rentan terhadap berbagai risiko.
Selain itu, insiden ini menjadi momentum untuk mengevaluasi kembali mekanisme pengiriman PMI ke luar negeri. Perlu ada pengetatan pengawasan terhadap jalur-jalur ilegal yang sering digunakan oleh para PMI non-prosedural. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan sosialisasi mengenai prosedur resmi bekerja di luar negeri dan memberikan sanksi tegas bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman PMI secara ilegal.
Tragedi penembakan WNI oleh aparat Malaysia ini menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan dan penegakan hak-hak WNI di luar negeri. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Semoga proses hukum berjalan adil dan para korban mendapatkan hak-haknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.