Juara I AEROSPACE 2024, Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan IPA Unesa Kembangkan Drone Pintar untuk Lindungi Lautan dari Mikroplastik
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s1psains/thumbnail/127face6-f2b5-4534-a09e-7f58b34af2ad.jpg)
Pendidikan IPA Unesa - Sabtu, 24 Februari 2024 mahasiswa S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya berhasil meraih juara 1 pada lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Automation Engineering Robotic Contest & Scientific Paper Competition (AEROSPACE) 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro. Pada kompetisi ini tema yang diangkat adalah mengenai Exploration of Technology in Society 5.0.
Tim yang berhasil meraih juara 1 ini beranggotakan Dinda Tria Kusuma sebagai ketua tim, Durriyatus Salsabila dan Fanya Az-Zahra Fakhressy sebagai anggota tim. Dosen pembimbing yang mendampingi tim tersebut adalah Bapak Fasih Bintang Ilhami, Ph.D. Tim ini mengangkat sub tema teknologi lingkungan dengan karya berupa Prototype Drone Pendeteksi Keberadaan dan Kepadatan Mikroplastik di Lautan.
Prototype drone yang dibuat memanfaatkan sensor sensor yang berasal dari RGB Color Sensor (red, blue, and green) yang difungsikan sebagai pendeteksi keberadaan dan kepadatan mikroplastik di lautan yang akan dikirimkan oleh microcontroller yang berada dalam drone menuju situs website yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga data mikroplastik yang dikirimkan dapat akurat setiap 40 detik sesuai dengan sistem yang telah dibuat dalam program.
Tahapan dari kompetisi ini dimulai dari pengiriman abstrak yang diikuti oleh 138 tim baik dari Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Universitas. Kemudian setelah dinyatakan lolos abstrak, tim diharuskan untuk mengirim Karya Tulis Ilmiah yang telah dibuat. Dalam seleksi Karya Tulis Ilmiah ini jumlah tim yang nantinya akan mempresentasikan hasilnya adalah 5 tim dari Tingkat Sekolah Menengah Atas dan 5 tim dari Universitas. 5 tim yang lolos di Tingkat universitas berasal dari Universitas Negeri Surabaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Tahapan presentasi dilakukan secara offline bertempat di Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro. Pengalaman bertempat di Universitas Diponegoro ini menjadi salah satu motivasi mahasiswa tersebut untuk dapat membawa pulang penghargaan dari Universitas Diponegoro kembali ke Surabaya. Keberhasilan mahasiswa ini diharapkan mampu menjadi motivasi bagi mahasiswa lain agar terus berkarya dan tidak patah semangat dimanapun kesempatan meraih prestasi itu ada.