Kuliah Praktisi Pendidikan IPA: Pentingnya Gaya Hidup Sehat untuk Pencegahan Penyakit Dalam
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/s1psains/thumbnail/70242421-58c5-4d19-920b-52873125fab0.png)
Surabaya - Program Studi S1 Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar kuliah praktisi dengan menghadirkan dr. Muhammad Hamdan Yuwafi, Sp.PD., dokter spesialis penyakit dalam dari RSUD dr. Iskak Tulungagung pada tanggal 31 Oktober 2024. Kuliah bertema "Peran Gaya Hidup Sehat sebagai Tindakan Preventif Pencegahan Penyakit Dalam" ini menjadi kesempatan penting bagi mahasiswa untuk memahami dampak gaya hidup sehat terhadap pencegahan berbagai penyakit dalam, khususnya pada dewasa muda.
Fokus Utama Kuliah: Ilmu Penyakit Dalam dan Subspesialisasi
Dalam kuliah praktisi ini, dr. Hamdan memaparkan bahwa Ilmu Penyakit Dalam adalah spesialisasi kedokteran yang menitikberatkan pada penanganan berbagai masalah kesehatan medis pada orang dewasa. Bidang ini mencakup beberapa subspesialisasi, antara lain Alergi Imunologi, Endokrin Metabolik dan Diabetes, Gastroenterologi dan Hepatologi, Geriatri, Ginjal Hipertensi, Hematologi dan Onkologi Medik, Kardiovaskular, Psikosomatik, Pulmonologi, Rematologi, serta Tropik Infeksi. Pemahaman akan subspesialisasi ini membantu para calon pendidik untuk memahami kompleksitas kesehatan dewasa muda dan relevansi gaya hidup sehat dalam mencegah berbagai penyakit kronis yang berdampak luas.
Tantangan Kesehatan pada Dewasa Muda
Menurut dr. Hamdan, dewasa muda menghadapi beberapa masalah kesehatan utama, seperti kecelakaan lalu lintas, kekerasan, serta risiko penyakit menular seperti HIV, Tuberkulosis, Pneumonia, dan HPV. Di samping itu, masalah seperti overweight, kurangnya nutrisi seimbang, dan aktivitas fisik yang minim juga menjadi perhatian utama. Faktor-faktor ini semakin menyoroti pentingnya gaya hidup sehat dalam pencegahan penyakit, yang tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental, mengingat isu seperti stres dan kecemasan sering ditemui pada kalangan dewasa muda.
Status Nutrisi dan Pentingnya Indeks Massa Tubuh (BMI)
Dr. Hamdan menekankan pentingnya mengontrol status nutrisi melalui Body Mass Index (BMI) dan lingkar perut, sebagai indikator penting untuk memonitor risiko kesehatan. Klasifikasi BMI, menurut dr. Hamdan, memiliki rentang sebagai berikut:
- Underweight: <18,5
- Normal range: 18,5 – 22,9
- Overweight: 23 – 24,9
- Obese I: 25 – 29,9
- Obese II: >30
Pengukuran ini bukan sekadar angka, namun sebagai tolok ukur penting yang dapat menunjukkan adanya risiko sindrom metabolik, gangguan sistem kardiovaskular, serta masalah kesehatan lainnya. Di dalam pendidikan IPA, pemahaman mengenai nutrisi dan BMI dapat memperkuat pengetahuan mahasiswa tentang relevansi gaya hidup sehat bagi tubuh manusia.
Risiko dan Komplikasi Overweight serta Obesitas
Dalam kuliah ini, dr. Hamdan menjelaskan bahwa overweight dan obesitas membawa risiko serius, termasuk diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, penyakit hati berlemak, penyakit ginjal, dan batu empedu. Efek langsung dari kondisi ini meliputi asma, sleep apnea, nyeri punggung, dan gout. Faktor risiko meliputi kebiasaan makan yang tidak sehat, kurang tidur, stres, serta faktor genetik.
Selain itu, komplikasi yang mungkin terjadi termasuk gangguan respirasi, gangguan muskuloskeletal seperti artritis, dan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, pankreas, kolorektal, serta kanker reproduktif. Oleh karena itu, penting untuk melakukan langkah-langkah preventif dengan mengubah gaya hidup yang lebih sehat, yang diharapkan dapat mencegah kondisi ini dan mengurangi komplikasi jangka panjang.
Penegakan Diagnosis dan Tatalaksana
Menurut dr. Hamdan, diagnosis overweight dan obesitas dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan riwayat kesehatan, gaya hidup, kesehatan mental, serta pemeriksaan fisik dan laboratorium, termasuk pengukuran tekanan darah dan profil lipid. Sedangkan untuk tatalaksana, langkah yang dianjurkan adalah kombinasi dari perubahan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, manajemen stres, serta dukungan kesehatan mental. Dalam kasus tertentu, intervensi farmakologis atau pembedahan mungkin diperlukan.
Bagi mahasiswa, materi ini memberikan wawasan mengenai bagaimana ilmu kesehatan dan gaya hidup dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pentingnya menjaga pola makan seimbang, aktivitas fisik, serta pengelolaan stres untuk menjaga kesehatan optimal.
Peran Gaya Hidup Sehat dalam Mewujudkan Indonesia Sehat
Melalui kuliah praktisi ini, dr. Hamdan mengajak mahasiswa Prodi S1 Pendidikan IPA FMIPA Unesa untuk memahami dan mempraktikkan gaya hidup sehat. Edukasi mengenai pentingnya diet seimbang, aktivitas fisik teratur, manajemen stres, serta kesadaran akan status kesehatan pribadi adalah langkah kunci untuk mencegah penyakit dalam yang mengancam produktivitas dan kualitas hidup.
Tema kuliah ini selaras dengan misi Program Studi S1 Pendidikan IPA FMIPA Unesa dalam mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki pemahaman akademik, tetapi juga mampu menerapkan gaya hidup sehat sebagai bagian dari tindakan preventif. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, para mahasiswa semakin termotivasi untuk mengamalkan dan menyebarluaskan pentingnya gaya hidup sehat di kalangan mereka dan masyarakat luas.