Peringatan Hari Buruh 2025: Perjuangan Menjadi Bangsa Mandiri di Tengah Arus Tantangan Global

Surabaya - Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day. Di Indonesia, Hari Buruh menjadi hari libur nasional sejak tahun 2013, sekaligus menjadi ruang bagi para pekerja untuk menyuarakan aspirasi dan mengenang perjuangan panjang buruh. Tahun 2025 ini, peringatan Hari Buruh mengusung tema yang sangat relevan: "Membangun Kemandirian Bangsa dalam Menghadapi Tantangan Global."
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, transformasi digital, serta isu perubahan iklim, tema ini mengajak seluruh komponen bangsa untuk membangun kekuatan dari dalam. Kemandirian menjadi kunci bagi bangsa agar tetap berdiri tegak, meski dunia tengah bergejolak.
Kemandirian Bangsa di Tengah Disrupsi Teknologi
Tema peringatan hari buruh tahun 2025 tersebut menekankan pentingnya kemandirian ekonomi nasional yang ditopang oleh produktivitas tenaga kerja Indonesia. Pemerintah mendorong dunia usaha untuk memperkuat SDM dan ketahanan industri dalam negeri agar tidak bergantung sepenuhnya pada impor dan teknologi luar.
Tantangan digitalisasi juga menjadi perhatian serius. Banyak pekerjaan manual tergantikan oleh kecerdasan buatan (AI) dan otomasi. Namun, disrupsi ini tidak harus ditakuti. Justru, pekerja Indonesia perlu dibekali keterampilan digital agar bisa naik kelas dan mengambil peran di sektor baru yang muncul.
Visi Indonesia Emas 2045 dan Janji untuk Pekerja
Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya melindungi martabat buruh Indonesia. Ia menyatakan dukungannya terhadap upaya perbaikan kesejahteraan pekerja, terutama dalam mendukung program besar Indonesia Emas 2045.
Melalui program-program seperti pembangunan industri nasional, peningkatan kapasitas tenaga kerja, dan reformasi kebijakan ketenagakerjaan, diharapkan pekerja Indonesia tak hanya jadi pelengkap dalam mesin ekonomi, tetapi justru menjadi penggerak utama kemajuan.
Refleksi dan Harapan dari May Day 2025
Hari Buruh 2025 menjadi pengingat kuat bahwa buruh bukan sekadar roda ekonomi, tetapi juga penjaga masa depan bangsa. Semangat membangun kemandirian bukan hanya soal berdikari dalam industri dan teknologi, tapi juga soal kedaulatan dalam pengambilan keputusan serta solidaritas antarpekerja lintas sektor.
Peringatan tahun ini adalah momentum yang tepat untuk memperkuat perlindungan buruh, memperbaiki regulasi, dan membuka dialog jujur antara negara, pengusaha, dan pekerja. Bila ini terus terjaga, Indonesia tidak hanya siap menghadapi tantangan global, tapi juga akan tampil sebagai bangsa yang tangguh, adil, dan berdaya saing tinggi.